Event

Menuju Industri Pertanian 4.0 CROWDE Gandeng BUMDes dan KADIN

Industri pertanian kini tidak bisa sepenuhnya bergantung pada penjualan hasil panen yang itu-itu saja. Perkembangan zaman dan teknologi menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh pekerja di industri pertanian itu sendiri. Tak hanya berdampak pada petani, tetapi semua bagian yang bergerak di dalamnya bisa ikut terdampak apabila tidak mulai berbenah. Sebab, sektor pertanian menjadi tulang punggung pangan dan perekonomian Indonesia. Sehingga peran petani menjadi penting bagi kita semua.

Untuk membantu peran petani, beberapa waktu lalu CROWDE bekerja sama dengan BUMDes Jawa Barat dan KADIN untuk mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang inklusif dan keberlanjutan usaha pertanian, serta kesejahteraan para petani Indonesia. Tujuannya tentu untuk memberdayakan industri pertanian 4.0 di wilayah tersebut, terutama untuk mitra petani yang sudah bergabung dengan CROWDE, sekaligus mengajak petani lainnya untuk turut serta menjadi mitra dan bersama-sama menciptakan pertanian yang efisien dengan teknologi.

Diawali dari misi yang sama, KADIN, BUMDes dan CROWDE berharap bisa meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa melalui sektor pertanian serta mendukung pengembangan usaha mereka melalui teknologi.

Nantinya, CROWDE tidak hanya menyediakan akses permodalan untuk para petani, tetapi juga akan memberikan pendampingan budidaya yang melibatkan para ahli, sarana produksi pertanian melalui mitra toko tani, serta membuka akses pasar untuk menyalurkan hasil panen ke kanal retail modern dan juga industri pengolahan.

Setelah menyalurkan dana dalam bentuk sarana produksi pertanian kepada lebih dari 37.000 petani pada tahun 2021, CROWDE berharap bisa memperluas mitra petani ke seluruh area di Jawa Barat. Diselaraskan dengan pengembangan penyaluran hasil tani melalui teknologi untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan petani setempat.

“Dengan pilot project yang sedang dijalankan bersama BUMDes Jawa Barat, kami berharap ini bisa membuka pintu kolaborasi dengan puluhan BUMDes lainnya, terutama supaya ekosistem pertanian di desa bisa berjalan lebih efisien dan profitable,” kata Yohanes, CEO & Co-Founder CROWDE.

Hingga kini, CROWDE telah bermitra dengan 158 off-taker dari perusahaan besar, seperti retail modern dan industri pengolahan. Dengan begitu, CROWDE bisa memberi harga jual dari hasil panen yang lebih pasti kepada mitra petaninya. CROWDE sendiri memiliki standar harga jual hasil panen dari petani, yang mana ketika harga pasaran sedang naik, maka harga jual ikut naik. Namun, ketika harga di pasaran sedang turun, CROWDE tetap menggunakan harga standar dan tidak ikut menurunkan harga jual.

Dengan adanya kerjasama ini, CROWDE berharap petani akan bisa meningkatkan kualitas hasil panennya sehingga bisa tetap bersaing dalam gempuran teknologi seperti sekarang. CROWDE juga terus berusaha agar petani bisa menghasilkan panen berkualitas dengan jumlah yang melimpah. Jika kamu juga tertarik menjadi salah satunya, yuk langsung gabung di sini!