Ingin Jadi Petani Sukses? Intip 3 Profil Ini, Yuk!
By Afrianti Eka Pratiwi - April 18, 2022
Menjadi petani masih seringkali dianggap tidak bisa menghasilkan kesuksesan. Pekerjaan yang dianggap kumuh karena berada di sawah dan ladang, dianggap tidak dapat bersaing dengan pekerjaan kantoran lainnya, juga risiko gagal panen yang sering menghantui profesi petani. Hal ini kemudian menjadi momok yang membuat generasi milenial berpikir ulang untuk menjadi petani seutuhnya. Namun, siapa sangka, ketekunan dan kegigihan petani Indonesia juga patut diapresiasi.
Ada banyak nama yang mungkin tidak begitu kita kenal yang diam-diam sukses dalam bidang pertanian. Langkah-langkah pasti mereka dalam meraih kesuksesan wajib kita tiru dan jadikan inspirasi agar industri pertanian dapat lebih berkembang pesat dan menjadi komoditi utama untuk kehidupan dan kebutuhan pangan di Indonesia.
Lantas, siapa saja petani-petani sukses yang telah gemilang di bidangnya? CROWDE punya 3 nama yang akan kita bahas setelah ini.
Aluysius Adiyo Agung
Pria berusia 44 tahun ini mengawali karirnya sebagai pegawai di sebuah perusahaan asing. Kemudian ia merasa tertarik dengan bidang pertanian saat pulang ke desanya di daerah Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Saat berada di desanya, ia melihat bahwa petani yang saat ini bekerja di lapangan hampir semuanya telah berusia senja. Tak ada yang anak muda yang justru memiliki fisik lebih prima untuk pekerjaan sebagai petani.
Akhirnya ia memilih untuk banting setir menjadi petani sekaligus membuktikan bahwa menjadi petani tidaknya merugikan dan tidak selalu dekat dengan kemiskinan. Dengan menjadi petani, kita semua bisa sukses dan memiliki tabungan untuk hari tua. Begitu yang diyakini Aluysius.
Meski tidak memiliki latar belakang pendidikan pertanian, ia mulai belajar dan memperdalam ilmu pertanian demi cita-citanya. Walaupun sempat gagal, ia tidak lantas menyerah. Kini, setelah menciptakan inovasi berupa direct selling hasil panen tanpa melalui tengkulak, ia meraup keuntungan besar. Inovasi ini membuktikan bahwa ide, strategi, dan tekad yang kuat bisa membuat siapapun sukses, termasuk dalam bidang pertanian.
Ulus Pirmawan
Petani kelahiran Bandung ini sukses menjadi eksportir buncis super dan meraup keuntungan besar dari usahanya tersebut. Baginya, ketekunan adalah kunci kesuksesan. Ulus sendiri sebenarnya memiliki latar belakang petani karena ayah dan ibunya merupakan seorang petani. Saat ia duduk di Sekolah Dasar, ia sering membantu orangtuanya bertani sepulang sekolah.
Saat ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah, Ulus diberi kepercayaan untuk mengelola sawah seluas 1.680 m2 hingga ia dewasa. Dengan bantuan 5 orang buruh tani dan jam terbang yang tinggi, kini Ulus mendapatkan hasil panen yang menjanjikan. Mendapat kendala karena pengepul buncis yang tidak transparan, ia akhirnya memberanikan diri untuk mengirim hasil panen buncisnya langsung ke Jakarta. Bahkan pada tahun 1995 ia sudah mulai mengirimkan hasil panennya ke Singapura.
Abdul Qohar
Saat Ulus sukses dengan bertani buncis, Abdul Qohar memilih jalan lain untuk sukses dalam pertanian, yaitu dengan menjadi petani pepaya. Ia menanam Pepaya Calina yang menghasilkan profit hingga Rp 18 juta setiap bulannya. Kabar baiknya, penghasilan tersebut sudah termasuk dengan risiko gagal panen. Menakjubkan bukan?
Memiliki lahan di Desa Candisari yang tergolong gersang dan kering tidak lantas membuat Abdul Qohar menyerah. Ia tetap gigih menanam pepaya Calina di lahan seluas 15 hektar. Dengan keberhasilannya, kini ia juga membentuk Kelompok Tani Godong Ijo Sejahtera untuk mewadahi petani di wilayah Desa Candisari.
Dari ketiga orang inspiratif di atas, kita bisa tahu bahwa menjadi petani juga bisa meraih kesuksesan. Tentunya dengan diimbangi ketekunan, kegigihan, dan keinginan untuk belajar dan berinovasi. Memulai menjadi petani memang berat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba dan mengembangkan ilmu yang dimiliki, terutama untuk kemajuan industri pertanian.
Tertarik mengikuti jejak mereka? CROWDE siap bantu kamu untuk memulainya!